Ada banyak kiamat kecil. Kebelet berak di tengah jalan tol, bertemu bekas guru di jalan yang kamu tak ingin sapa, hingga kehilangan romansa dari seseorang yang pernah sangat dekat denganmu. Hal-hal itu terasa seperti akhir dunia, tapi kamu masih bisa bernafas, tetap hidup, dan tetap menjalani hari seperti tak ada apa-apa.
Hanya kamu yang tahu rasanya kehilangan. Kamu juga tahu bahwa dirimu sudah membaik. Tapi kadang ada hal-hal yang kamu anggap selesai ternyata masih menyimpan luka. Kiamat tidak harus kerusakan alam, atau berakhirnya usia. Kiamat bisa seperti melihat seseorang yang kamu anggap sudah selesai, sudah move on, saat ini ternyata sedang menjalin hubungan dengan orang lain.
Kamu merasakan perih di dada kiri. Rasa sakit yang kamu pikir tak lagi ada, ternyata diam-diam menikam, mendorongmu jatih, dan membuatmu tak berdaya. Tapi ada hal yang lebih susah daripada kehilangan, yaitu berpisah dengan seseorang tanpa sempat bicara tentang perasaanmu.
Kadang ada juga perpisahaan yang tak dilakukan dengan baik. Saat kamu menyakiti seseorang yang mencintaimu, yang berharga bagimu, karena kamu tak bisa belajar jadi lebih baik. Kamu tak tahu harus rela, kamu tak harus menerima, yang bisa kamu lakukan adalah terus hidup dan hidup.
There’s a time you hurt someone you care about because you know what’s best for them and it’s not you. There are so many times in our lives that our hearts will break.
Kabar baiknya adalah kamu akan terus hidup, kabar buruknya adalah, saat ini tak ada hal lain yang bisa kamu lakukan selain hidup dan terus hidup.