Rindu

dhani
2 min readMay 25, 2020

’Cause you only need the light when it’s burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go

Hal paling menyebalkan dalam rindu adalah menunggu. Hal paling menyebalkan dalam menunggu adalah bersabar. Saat kamu jatuh cinta, segalanya seperti bergerak cepat. Sementara saat kamu menderita waktu seperti bergerak demikian lambat. Hal serupa juga terjadi dalam usaha memperbaiki kesalahan.

Waktu adalah teman paling setia. Kamu tak bisa memaksa keadaan segera berubah. Saat ini yang bisa kamu lakukan adalah bersetia pada dirimu sendiri.

Apa yang kamu rindukan dari orang yang kamu sayang? Sepasang mata lebar? Wajahnya saat cemberut? Rambutnya yang berayun kiri kanan saat ia keluar dari toilet? Atau senyum lebarnya saat ia melihatmu makan bakso kesukaan? Kamu hanya bisa menjelaskan kerinduanmu pada momen yang partikular. Rahasia yang tak mungkin bisa dijelaskan pada orang lain.

Karena jarak mengajarkan rindu. Sementara kerinduan mengajarkan kita untuk bersabar. Samar-samar kamu menikmati kesendirian itu. Menerima nasib bahwa mungkin kamu tak lagi diinginkan. Atau keberadaanmu terlalu menyakitkan untuk tetap dipelihara. Kamu akhirnya menyerah pada keadaan.

Tapi apakah rindu mau mengerti?

Rindu tak pernah mau mengerti. Mungkin hari ini adalah hari terakhir kamu berjumpa dengan orang yang kamu sayang. Mungkin hari ini adalah hari terakhir kamu mengatakan “aku sayang kamu”. Kamu tak pernah tahu kapan kamu akan mati. Kamu tak pernah tahu kapan hubunganmu akan berakhir. Saat ini, detik ini, katakan apa yang kamu rasakan. Utarakan rindu. Rayakan cinta.

Di luar sana aku membayangkan beberapa orang sedang berbahagia. Menyatakan cinta pada kekasihnya. Mengecup kening anaknya. Menggandeng tangan ibunya. Membuatkan secangkir kopi untuk istrinya. Semua dilakukan setelah mereka merayakan rindu. Detik demi detik mereka lalui bersama tanpa takut waktu habis, dunia berakhir, atau apapun. Karena mereka telah menunaikan perasaan mereka sendiri.

Kamu ingin pandemi ini berakhir. Menemu orang yang kamu sayang. Memeluknya lama. Memegang tanganya. Berjalan bersama. Mengajaknya olahraga. Menunjukkan betapa kamu sudah berkembang sejak sebulan terakhir. Menunjukkan jalan-jalan kecil yang tak pernah kalian lewati sebelumnya. Kerinduan mengajarkanmu imajinasi tentang pertemuan.

Aku juga sama. Merindukan kamu. Apakah kamu masih di sana? Di satu sudut kota di Jakarta yang sepi. Minum kopi atau mengalami kecemasan karena kesepian? Aku ingin kamu tahu bahwa kamu tidak sendiri. Aku rindu kamu. Masih mencintaimu. Berharap kamu baik-baik saja. Selalu baik-baik saja.

Only know you’ve been high when you’re feeling low
Only hate the road when you’re missing home
Only know you love her when you let her go

--

--

dhani
dhani

Written by dhani

Spinning tales with the remnants of broken hearts, because why waste good pain?

No responses yet