Playlist Untuk Mereka Yang Menderita

dhani
2 min readSep 2, 2020

Di Amerika September jadi bulan pencegahan bunuh diri. Kukira peringatan-peringatan semacam ini tak punya nilai guna, sampai aku membaca bahwa bunuh diri bisa dicegah dengan kepedulian. Ini membuatku sadar, sebenarnya tak ada yang benar-benar ingin mati. Beberapa dari kita yang ingin mati, ingin diselamatkan, ingin dicegah, ingin dihentikan, dan barangkali semua hanya ingin seseorang sekadar ada.

Ada banyak cara untuk bertahan hidup. Untuk membebaskan diri dari kecemasan serta keinginan untuk menyakiti diri sendiri. Menulis, melakukan perjalanan, berbagi cerita, konseling, hingga memasak. Segala hal itu adalah metode survival yang dilakukan jiwa kita untuk terus hidup. Beberapa mungkin akan menyerah dengan minum obat, mengkonsumsi alkohol, atau bahkan menyakiti diri sendiri.

Segala hal jadi sah saat kamu hendak bertahan hidup. Kamu tak perlu menyesal dan hanya perlu memaafkan dirimu sendiri. Kita harus mengerti bahwa hidup dengan depresi tak pernah mudah. Ada hari di mana kamu merasa menjadi raja dunia, tertawa lepas dan ingin hidup 1000 tahun. Ada hari di mana kamu merasa tak bergua, ingin mati, dan dikubur setelah tidur sepanjang hari.

Tiga tahun lalu aku mengalami depresi dan gangguan kecemasan akut. Mulai dari masalah keluarga, segala tuduhan di media sosial, sampai berpisah dari seseorang yang sangat penting bagiku. Saat itu aku membuat serangkaian playlist yang berisi lagu-lagu yang kukira pentig. Mulai dari cover lagu Bob Dylan, Tracy Chapman, Logic, hingga U2. Lagu-lagu ini membuatku bertahan hingga hari ini.

Jika kamu merasa bulan ini terlalu berat untuk dijalani sendiri, aku berharap kamu kuat. Aku berharap kamu tidak menyerah dan jika kamu mau, kamu bisa mencari lantas mendengar playlist yang kubuat ini.

--

--

dhani
dhani

Written by dhani

Spinning tales with the remnants of broken hearts, because why waste good pain?

Responses (1)