Pesan

dhani
2 min readJun 30, 2020

Aku lelah disalahkan. Aku lelah dianggap jadi orang jahat karena tak bisa menjelaskan apa yang aku rasakan. Aku lelah dipojokkan dan tak bisa membela diri. Aku lelah dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas penderitaanmu. Aku lelah menganggap segala yang terjadi antara kita adalah salahku.

Aku lelah dianggap bersalah. Aku berulangkali memohon, meminta, dan berharap kamu mengerti. Aku tak bisa menjelaskan perasaanku, penderitaanku, dan memilih diam untuk menghadapinya nanti. Aku lelah dipaksa untuk terus menerus menghadapi rasa takutku, aku lelah dianggap penakut karena tak bisa berani melawan.

Aku marah dan sakit hati atas apa yang kamu lakukan. Saat aku membalas perilaku burukmu, kamu mencari pembenaran pada orang lain, mengajak mereka membenciku, dan membuatku merasa bahwa aku yang jahat. Mengapa kamu tak pernah berpikir bahwa apa yang kamu lakukan itu jahat dan menyakitkan bagi orang lain?

Aku menderita dan murka karena apa yang kamu katakan padaku. Mengapa kamu menghina, merendahkan, dan menganggap traumaku sepele? Mengapa kamu tak bisa mengerti bahwa diam adalah satu-satunya caraku untuk tetap waras? Kamu ingin aku bicara, tapi setelah aku bicara, setelah aku mengungkapkan perasaanku, kamu pergi, kamu mengaku terluka atas kata-kataku?

Kalau kamu ingin aku bicara, ingin aku terbuka, setelah berulangkali memaksa, mendesak, dan membuatku merasa buruk karena tak mampu mengkomunikasikan perasaanku, mengapa sekarang kamu pergi saat aku mengutarakan semuanya? Mengapa kamu sekarang malah hilang, menyalahkan, dan membuat orang membenciku?

Apa sebenarnya maumu? Kamu ingin aku cerita, kamu ingin perhatian, kamu ingin tahu sudut pandangku, memaksa berulang kali, mendesak berulang kali, kini saat aku cerita, saat aku marah, meledak dan mengeluarkan seluruh beban perasaan dalam hatiku, kamu memilih pergi dan kamu menolak bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan?

Tapi tahukah kamu? Meski dengan semua yang telah kamu lakukan, segala kata-kata jahat dan perbuatan burukmu, aku masih merindukanmu. Segala penderitaan, rasa sakit, dan luka yang kamu beri, tak membuatku berhenti mencintaimu. Aku membenci diriku sendiri yang tak bisa melupakan dan merelakanmu.

Aku berharap kamu tak akan pernah mengalami apa yang aku rasakan. Aku berharap kamu akan menemukan orang yang sempurna. Seseorang yang akan berbagi, terbuka, dan mengajakmu bicara.

Aku berharap ada orang yang memperlakukanmu dengan baik. Yang bisa menemanimu, mendengar segala ceritamu, bercanda dan makan bersamamu. Orang yang tak akan pernah mengecewakan dan membuatmu menangis.

Aku berharap kamu tak akan diperlakukan seperti kamu memperlakukanku. Aku berharap kamu akan dihargai dan dihormati pilihannya. Aku berharap kamu tak akan dipaksa melakukan hal yang tak kamu suka. Aku berharap kamu bahagia.

--

--

dhani
dhani

Written by dhani

Spinning tales with the remnants of broken hearts, because why waste good pain?

No responses yet