Narsisisme

dhani
2 min readMay 9, 2020
A Fishergirl Baiting Lines (1881) by Winslow Homer. Original from Yale University Art Gallery. Digitally enhanced by rawpixel. Digitally enhanced by rawpixel.

Mungkin kamu tak mencintainya. Kamu hanya terbiasa nyaman dan dicintai olehnya. Sehingga ketika ia pergi, menyadari bahwa ia layak diperlakukan lebih baik, kamu dihantui ketakutan-ketakutan bahwa ia akan bahagia tanpamu. Ini membuatmu menjadi cemas. Menyadari bahwa selama ini kamu hanya menikmati perhatian tanpa bisa membalas perasaan itu pada yang lain.

Seperti Narcissus yang mencintai bayangan dirinya sendiri, kamu tak pernah belajar. Kamu hanya merasa perlu berusaha seperlunya, maka cinta yang lain akan datang. Kemudian saat kesepian itu benar-benar datang kamu pontang-panting menghadapi kesunyian. Kamu terlambat menyadari bahwa kamu tak layak dicintai.

Kamu menciptakan nerakamu sendiri karena menyandarkan kebahagiaan pada orang lain. Lebih mengerikan, kamu tak berusaha membahagiakan dirimu dengan orang yang mencintaimu. Kamu memilih tepuk tangan orang asing, pujian mereka yang tak kamu kenal, untuk mendapatkan kepuasan semu dari pengakuan banal. Tapi apakah itu sepadan dengan kesepian setelahnya?

Narsisisme hanya menghadirkan ruang kosong dalam dadamu yang tak akan pernah penuh terisi oleh pujian. Seberapa banyak pujian, tepuk tangan, dan pengakuan yang orang asing berikan. Ia hanya semakin menganga, membuatmu terus menuntut pengakuan tadi, sembari terus bersolek di depan kaca. Melupakan mereka yang benar-benar mencintaimu, sampai akhirnya mereka pergi dan hilang.

Kamu tak pernah mencintainya. Kamu mencintai caranya mencintaimu. Kamu menyukai rasanya dipuja, diperjuangkan, diusahakan, diperhatikan, tanpa mau membalas upayanya. Mungkin karena itu ia akhirnya pergi dan meninggalkanmu. Setelah kamu benar-benar merasakan kesepian, penderitaan, dan ketidakmampuan menerjemahkan ketidakberdayaan itu kamu merindukannya.

Sebagai seorang narsisistik kamu tak bisa membedakan rasa cinta dan keinginan dipuja. Kamu perlu mencari bantuan. Kamu perlu memperbaiki dirimu sendiri sebelum berusaha meminta orang lain mencintaimu. Kesepian itu akibatmu sendiri. Ia tanggung jawabmu. Tak ada orang lain yang mesti mengisi kesepian itu. Kamu terjebak dalam skenario remuk yang kamu bikin sendiri.

And lonely as it is that loneliness
Will be more lonely ere it will be less —
A blanker whiteness of benighted snow
With no expression, nothing to express.

Sajak “Desert Places” ditulis oleh Seamus Heaney dengan menggambarkan betapa kesepian manusia ketika terasing bersama salju . “With no expression, nothing to express” kesepian itu menjadi, karena tak ada ekspresi yang bisa ditunjukkan. Manusia narsistik tak bisa hidup tanpa penonton. Mereka membutuhkan pujian, pandangan, komentar, mata, dan penonton untuk bisa mengaktualisasikan dirinya.

Kamu perlu menyadari apa yang salah darimu sebelum mulai mencintai orang lain. Kamu perlu memperbaiki apa yang salah darimu sebelum mulai hubungan lagi. Kamu hanya akan menciptakan penderitaan-penderitaan baru jika tak mengubah cara hidupmu. Hadapi kesepian itu dengan kepala tegak, hadapi kepergian itu dengan keikhlasan yang sakral.

Mungkin perpisahan yang terjadi akan membuatmu menyadari berharganya kebersamaan.

--

--

dhani
dhani

Written by dhani

Spinning tales with the remnants of broken hearts, because why waste good pain?

No responses yet