Jalan

dhani
2 min readMay 15, 2020

So, while you’re fixing up your bed and while you’re organizing drawers, could you just listen to the problems had with problems of yours.
And what’s that note you’re writing there?
Why are you giving me this back?
This was a gift from when we met back when you weren’t so upset.

Yang paling berat dari memulai sesuatu yang baru adalah konsisten menjalaninya. Seperti memulai untuk olahraga tiap hari. Berjalan tiga kilometer perhari. Setiap sore. Konsistensi melawan malas, rasa cemas, dan keinginan untuk rebahan di kasur setiap hari bisa jadi demikian brengsek. Tapi apakah yang bodoh dari bermalas-malasan dan berharap keadaan akan jadi lebih baik?

Kamu tidak perlu punya tekad baja, kamu tak perlu punya tujuan jelas, kamu hanya perlu memulai. Jarak itu akan terus memendek setiap kamu melangkah, setiap jalan yang kamu ambil, akan mengantarmu dari satu titik ke titik yang lain. Setelah itu kamu bisa memilih untuk berhenti, istirahat, atau lanjut berjalan.

Konsistensi hanya butuh langkah pertama. Entah janji untuk mengubah diri sendiri atau bersiap untuk memasak opor ayam. Yang perlu kamu lakukan, gerakkan badanmu ke tujuan. Tak perlu berambisi untuk melakukan perubahan besar. Kamu hanya perlu bersetia pada dirimu sendiri, menggerakkan tubuhmu untuk keluar, melakukan hal yang kamu inginkan.

Konsistensi akan menggantikan janji. Kamu akan menghargai konsistensi ketika kamu berpikir bahwa kata-kata tidak lagi berguna, sumpah tidak lagi berarti dan janji tidak lagi penting. Perjalanan paling panjang dimulai dari langkah pertama. Setiap janji yang tidak ditepati hanya akan menghadirkan kekecewaan dan kekecewaan yang terus terjadi akan membuatmu mati rasa.

Saat kamu memulai sesuatu, semisal keinginan untuk olahraga, menempuh jarak yang signifikan. Kamu akan dibayangi rasa lelah karena jarak yang jauh. Jarak harusnya hanya soal angka-angka brengsek dari peta yang kita kutuki keberadaannya. Hidup seringkali memang demikian. Kita mengerjakan hal yang tidak kita sukai, untuk memenuhi keinginan orang yang kita benci, agar bisa terus menjalani hidup yang kita yang tidak kita nikmati.

I called in sick from your funeral.
Tradition of closure nearly felt impossible.
I should have never gave my word to you;
Not a cry not a sound.

--

--

dhani
dhani

Written by dhani

Spinning tales with the remnants of broken hearts, because why waste good pain?

No responses yet