Write about a lesson you’ve learned.
Hal terbaik yang pernah kulakukan tahun lalu adalah menabung. Sebagai orang yang selalu merasa mati muda, aku menghabiskan uangku dengan serampangan. Seperti petasan banting yang meledak bising dan sunyi setelahnya, begitulah rekeningku di awal bulan. Habis untuk hal-hal yang mungkin tak berguna.
Pandemi menghajarku keras, sudah tiga bulan terakhir aku tidak digaji, pekerjaan tetap ada, dan aku merasa bahwa mungkin aku tak akan lagi bisa bertahan tahun depan. Dengan tabungan aku masih bisa bernafas, tidak banyak, tapi cukup untuk membuatku bertahan hingga tahun berganti. Kukira tak semua orang seberuntung aku, sebisa mungkin aku coba membantu kawan lain yang sedang kesusahan.
Menabung adalah kegiatan yang asing, kukira hidup bukan apa yang kamu rencanakan besok atau lusa atau bertahun mendatang. Hidup adalah apa yang terjadi saat ini, hari ini, dan setelahnya. Tapi setelah sakit ginjal, aku merasa bahwa punya asuransi kesehatan itu hal yang baik. Kita tak perlu direpotkan oleh kecemasan tak bisa membayar tagihan. Kini aku berusaha mempersiapkan hidupku dengan matang.
Aku sudah membayar BPJS rutin, sudah memiliki beberapa jenis investasi, sudah mengurangi belanja, dan aku berharap tahun depan bisa memiliki sedikit uang untuk memiliki rumah lagi. Tahun ini aku membangun rumah di kampung halaman, di Bondowoso sana, untuk ibuku. Kini aku berharap punya rumah sendiri untuk ditinggali. Kamu tahu? Hal yang tak pernah aku pikirkan empat tahun lalu.
Banyak hal yang terjadi selama empat tahun terakhir. Aku belajar mengendalikan keinginan, hobi yang tidak berguna, dan pelan-pelan memperbaiki kualitas hidup. Menabung tak pernah jadi bagian dari hidupku. Punya uang lebih adalah konsep yang tak pernah aku miliki sebelumnya. Hidup serba kekurangan membuatku selalu bersiasat untuk menghabiskan apa yang ada secepatnya.
Agak dungu memang. Aku tak pernah diajarkan untuk menghargai apa yang dimiliki, sampai kehilangan dan menyesal setelahnya.