Hari Keduabelas

dhani
2 min readSep 22, 2020

Your Favorite Series.

Jika tua, tak lagi bisa bekerja sebagai penulis, aku membayangkan diriku di belakang tungku, atau di hadapan meja masak, membuat makanan untuk orang lain. Bukan chef, tapi tukang masak, kamu tahu? Seseorang yang memiliki kemampuan memasak terbatas, tapi bisa mengolah makanan dengan sederhana. Aku meyakini makanan olahanku tidak buruk-buruk amat, aku bisa membuat mie, nasi goreng, sayur berkuah, tumisan, mengolah daging ayam dan kambing, serta membuat sup hangat.

Midnight Dinner, series Jepang yang berasal dari manga Shin’ya Shokudō. Ia menghadirkan kisah sepele dari berbagai manusia yang tinggal di kota. Seorang preman yang jatuh cinta dengan sosis goreng berbentuk gurita, seorang perempuan penghibur yang menyukai makanan dingin, atau tiga sahabat yang saling berebut lelaki. Semua dihadirkan dengan sederhana, tidak repot, dialog yang enteng, seperti kaki yang kamu angkat di warung langganan ketika memesan mie rebus.

Tokoh utama series ini, seorang koki dengan codet, menghadirkan cerita dari bilik masak. Kamu akan dibuat tenang, seperti kawan karib yang membawakanmu coklat saat kamu sedih, seorang teman yang membawakanmu bir dingin saat kamu gembira, atau kerabat dekat yang membawakanmu martabak ketika kamu sakit. Ia hadir bukan sebagai sumber utama cerita, tapi orang yang membuat kisahmu jadi lebih mantap.

Series ini membuatku percaya tidak ada cerita yang buruk, hanya penulis buruk dan cara menuturkan yang buruk. Kita bisa bicara tentang acar, membuatnya jadi penting, karena ada tokoh, manusia yang bergulat di sekitar acar. Atau cerita tentang cinta pertama yang kandas, karena sikap pengecut dan rendah diri. Semua ditulis dengan baik, sembari menghadirkan makanan sebagai pengikat dan bumbu cerita.

Lagu pembuka series ini juga sangat ikonik. Mendengarnya kamu bisa membayangkan kota menjelang tengah malam, bising yang mulai berkurang, jalanan yang mulai sepi, lampu yang tetap terang, hingga manusia-manusia yang pulang dari bekerja. Semua seperti satu set sup hangat dengan wortel, kentang, sawi, tumisan bawang putih, sedikit garam, dan daging panggang. Rasanya membuat kamu sadar bahwa hari ini tidak terlalu buruk dan besok bisa jadi lebih baik.

--

--

dhani
dhani

Written by dhani

Spinning tales with the remnants of broken hearts, because why waste good pain?

No responses yet