Apakah demonstrasi dan aksi massa bisa langsung mengubah keadaan?

dhani
4 min readAug 22, 2024

Jawabannya tidak selalu. Tapi sebagai sebuah aksi, demonstrasi menunjukkan di mana sikap kita berdiri. Tulisan ini saya susun sebagai landasan moral dan basis argumen untuk protes langsung oleh publik.

Memangnya, demonstrasi dan aksi langsung punya dampak apa sih?

Kalau kalian menikmati THR, cuti hamil, lima hari kerja, delapan jam kerja, hak perempuan untuk memilih, asuransi kesehatan, atau penghapusan perbudakan — itu semua hasil dari aksi langsung dan demonstrasi sipil. Setiap hak yang kita nikmati hari ini pernah diperjuangkan oleh mereka yang berani bersuara dan bertindak.

Apakah semua aksi massa dan demonstrasi menghasilkan dampak positif?

Tidak selalu. Aksi Kamisan berlangsung lebih dari 602 kali selama 12 tahun, dan pemerintah seolah tidak peduli. Namun, bukan berarti aksi itu tidak berhasil. Lihatlah perjuangan ibu-ibu Plaza de Mayo yang berjuang selama 29 tahun untuk mendapatkan keadilan. Hasilnya mungkin tidak langsung terlihat, tetapi perjuangan mereka menunjukkan keteguhan dan keberanian yang tak ternilai.

Kalau memang baik, mengapa aksi massa/demo sering mengganggu kepentingan publik?

Ada banyak jenis demonstrasi: protes, pembangkangan sipil, mogok kerja, hingga blokade. Masing-masing memiliki fungsi dan caranya sendiri, tapi tujuannya sama — mengganggu rasa nyaman. Mengapa? Karena jika keadaan baik-baik saja, aksi massa tidak akan terjadi. Ketika situasi menjadi tidak nyaman, para pemangku kebijakan atau pemerintah harus merespons aksi tersebut. Inilah tujuan utamanya.

Demonstrasi adalah hak, tapi keamanan dan kenyamanan publik juga hak, kenapa harus mengganggu?

Betul, demonstrasi bisa mengganggu kepentingan dan hak publik. Namun, mereka berjuang untuk sesuatu yang lebih besar — kenyamanan < hak sipil, ketenangan < hak hidup, dan seterusnya. Terkadang, pengorbanan kecil dari kenyamanan kita sehari-hari diperlukan untuk memperjuangkan hak-hak yang lebih mendasar.

Apa hak kalian untuk melakukan demonstrasi?

Greta Thunberg pernah berkata, “We who live in places where you are allowed to strike and protest have a moral obligation to do it. If not for yourself, then for those who cannot.” Artinya, kita yang hidup di tempat di mana hak untuk protes dijamin memiliki kewajiban moral untuk melakukannya. Jika bukan untuk diri sendiri, lakukanlah untuk mereka yang tidak bisa.

Mengapa harus protes? Kenapa tidak melakukan gugatan hukum saja?

Sekali lagi, ada banyak bentuk protes, dan gugatan hukum adalah salah satunya. Tapi jika publik, masyarakat, dan kita tidak bereaksi terhadap sebuah produk kebijakan, pemerintah akan menganggap semuanya setuju. Protes adalah cara kita menunjukkan ketidaksetujuan itu secara langsung.

Kenapa tidak bekerja lebih baik, bergabung dengan pemerintah, lalu mengubah keadaan dari dalam?

Jika kalian ASN dan bisa membantu mengubah keadaan dari dalam, ayo lakukan, dan kami akan mendukung. Tapi jika jalan itu belum berhasil, maka aksi langsung adalah pilihan lainnya. Setiap bentuk perlawanan memiliki tempatnya masing-masing.

Tugas mahasiswa itu kuliah, tugas kalian bekerja, bukan demo.

Betul, tugas buruh juga bekerja. Tapi saat mereka protes, mereka memberi kita hak untuk cuti, THR, asuransi kerja, dan upah layak. Ketika satu kebijakan dibuat, dampaknya dirasakan oleh semua, bukan hanya satu kelompok masyarakat.

Ah, saya tidak akan terkena dampak dari KUHP atau undang-undang lainnya.

Belum. Setiap masyarakat akan terdampak kebijakan yang dibuat pemerintah. Sebelum itu terjadi pada Anda atau orang yang Anda sayangi, regulasi yang berpotensi korup harus dilawan.

Kalau saya ingin membantu tapi tidak ingin ikut aksi, boleh?

Tentu saja boleh. Jika Anda seorang pemilih, surati dan beri tahu wakil Anda di DPR. Jika Anda akademisi, bantu dengan riset kebijakan. Jika Anda ulama, bantu dengan doa. Jika Anda warga biasa, dukung mereka yang berjuang.

Sekarang ramai, paling besok lupa. Buat apa?

Benar, ingatan kita pendek, tapi bukan berarti semua orang tidak peduli. Ada simpul gerakan yang mengawal isu sejak lama. Bergabunglah dalam simpul itu, pelajari isunya, kawal bersama, rawat ingatan, dan sebarkan kesadaran.

Kenapa harus paham isu? Apakah protes harus paham?

Lebih baik jika kita paham. Kita menolak ancaman krisis iklim global meskipun tidak paham teknisnya secara saintifik, kita paham dampaknya pada manusia. Kita melawan penyebab-penyebab ancaman global ini, meski tidak paham semua detailnya.

Mahasiswa yang protes itu, apakah mereka sudah membaca semua rancangan undang-undang yang diprotes? Paling cuma ikut-ikutan.

Betul, mereka sedang meneladani seorang presiden yang bisa menandatangani kebijakan tanpa membaca isinya. Poinnya adalah solidaritas sikap. Ada lembaga yang sejak lama fokus dan mengawal isu ini, mereka memberi tahu ancaman dan dasarnya. Solidaritas bisa dibangun dari jejaring simpul.

Saya bukan mahasiswa, apakah boleh ikut aksi?

Sangat boleh. Anda tidak harus mendukung semua agenda aksi atau paham semua protes. Cukup cari tahu mana agenda yang penting bagi Anda, pahami alasan mengapa Anda menolak, dan bersolidaritas bersama teman-teman lainnya.

Apakah saya harus mendukung semua aksi?

Tidak harus. Ada beberapa tuntutan, seperti penolakan keputusan DPR ini ini hanya satu hal, masih ada banyak isu seperti KUHP, UU Pertanahan, kekerasan di Papua, atau desakan pengesahan RUU PKS. Pilih isu yang menurut Anda penting, yang Anda pahami, dan berjejaringlah untuk menguatkan simpul gerakan.

--

--

dhani
dhani

Written by dhani

Spinning tales with the remnants of broken hearts, because why waste good pain?